Bupati Bone Disambut Secara Adat Oleh Sultan Kutai Kartanegara

PILARMEDIA.ID, KUTAI — Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang ke XXI Sultan Aji Muhammad Arifin bersama Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin menyambut kedatangan Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Jumat (11/2/2022).

Kunjungan Bupati Bone dua periode ini dalam rangka silatuhrahmj sekaligus memperkuat kekerabatan dengan Kesultanan Kutai Kartanegara dan membangun kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dalam Sambutan Penerimaan Sultan Kutai Kartanegara yakni, Sekretaris Kesultanan Awang Yacoub Luthman mengatakan, Kekerabatan ini sudah mengakar sejak lama dan silaturahmi hari ini tentu diharapkan semakin mengikatkan hati yang telah mengakar adat budaya.

“Tujuannya untuk penguatan baik dari sisi kepentingan ekonomi dan budaya. Kami sangat bersyukur atas kedatangan tamu keluarga besar Kesultanan Bone dan Gowa. semoga ini menjadi berkah bagi kita semua,” katanya.

Sementara Bupati Bone menuturkan, merasa sangat bangga dan bersyukur bisa menginjakkan kakinya langsung di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang merupakan sejarah kerajaan tertua di Indonesia.

“Kami merasa berbangga dan bersyukur atas terbukanya pintu untuk kami hadir disini kami tidak menyangka kami diterima dengan penyambutan yang luar biasa dengan adat istiadat budaya yang ada disini, sangat luar biasa budaya adat tetap dipertahankan,” ujarnya.

Fahsar menambahkan, tidak mudah menjejakkan kaki ke istana Kutai Kartanegara, namun dengan sikap keterbukaan yang luar biasa oleh Sultan Kutai Kartanegara dan jajaran akhirnya dirinya bersama rombongan bisa berkunjung.

“Kutai Kartanegara membuka diri dan ini menunjukkan dan merupakan kesultanan Kutai menjaga kebesaran dan marwah kesultanannya. Inilah yang harus kita contoh,” sebutnya.

Bupati Bone menegaskan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) tentu Melalui proses yang panjang, sebanyak 24 provinsi di Indonesia semuanya berharap menjadi IKN, tapi pilihan jatuh ke Kaltim, yang merupakan kawasan kerajaan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

“Tentu wajar karena ini kerajaan tertua dan secara strategis wilayahnya layak IKN di tempatkan di Kaltim, kami Bone siap menjadi penyangga kebutuhan untuk Kalimantan timur. Bentuk kebesaran suatu negara dan daerah bisa kita lihat dari kemampuannya menjaga, merawat budaya adat serta kepeduliannya yang sangat tinggi,” tegas Fahsar. (just)