PILARMEDIA.ID BONE – Di tengah hangatnya Minggu pagi di Kecamatan Cenrana, langkah Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M., tampak mantap menelusuri lorong-lorong pelayanan kesehatan Puskesmas Cenrana.
Usai melakukan panen perdana ikan nila bersama masyarakat, Andi Akmal mengajak rombongan untuk menyapa langsung warga yang tengah mendapatkan pelayanan kesehatan — bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata kehadiran pemimpin di garis depan pelayanan publik.
Didampingi sang istri yang juga Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Bone, Ny. Maya Damayanti A. Akmal, kunjungan itu menjadi simbol sinergi antara pembangunan ekonomi kerakyatan dan pelayanan sosial dasar. Dari kolam ikan ke ruang tunggu pasien, Wabup Akmal menunjukkan bahwa pembangunan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.
“Kita ingin memastikan bahwa semua pelayanan publik, terutama layanan kesehatan, benar-benar menyentuh masyarakat. Tidak cukup hanya laporan di atas meja, kita harus datang dan melihat langsung,” ujar Andi Akmal saat berdialog dengan tenaga medis dan pasien.
Kepala UPT Puskesmas Cenrana, Bidan Hj. Sitti Rahma HS, S.ST., M.Kes., menyambut langsung kunjungan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi fasilitas dan sumber daya kesehatan di wilayahnya.
Dalam tinjauan tersebut, Wabup Bone menyempatkan memeriksa ruang IGD, ruang pelayanan umum, serta melihat alur kedatangan pasien.
Ia juga mendengarkan langsung masukan dari warga — sesuatu yang jarang dilakukan banyak pejabat dalam kunjungan kerja.
Kunjungan ini bukan kegiatan tunggal. Sejumlah pejabat turut serta, menandakan bahwa pembangunan lintas sektor tengah digerakkan secara simultan. Hadir dalam rombongan antara lain Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone, Asisten II Pemda Bone, Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman, serta Camat Cenrana.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Bone untuk menjamin pemerataan layanan publik hingga ke pelosok kecamatan. Lebih dari itu, ini adalah pesan bahwa kehadiran pemimpin di tengah rakyatnya bukan hanya soal simbol, tetapi juga soal empati, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan.
Dengan pendekatan seperti ini, harapan masyarakat akan pelayanan yang cepat, ramah, dan profesional bukan lagi mimpi — tetapi sedang diwujudkan, satu kunjungan demi satu kunjungan. (z/a)*