PILARMEDIA.ID, WAJO — Bupati Wajo, Amran Mahmud mendampingi Pj. Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menghadiri Haul AG. Al-Alim Al-Alammah Al-Hajj Muhammad As’ad Al-Bugisy (AG H. Muhammad As’ad) di Masjid Ummul Quraa Sengkang ,Kabupaten Wajo Jumat, (03/11/2023) malam.
Haul ke-73 Puang Aji Sade yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW ini turut di hadiri Anggota DPRD Sulsel, Ketu Umum PP Ponpes As’adiyah, AG Prof Nasaruddin Umar bersama unsur pimpinan dan pengurus, Ketua Pengadilan Agama Sulsel, Muh. Abduh Sulaeman, Kapolda Sulsel yang diwakili Kepala SPN Batua, Kombes Pol Djoko Pitoyo dan Kasi OPS Kasrem 141/TP, Kolonel Kav Agung Nurcahyono.
Lalu, Ketua DPRD Wajo, Andi Muhammad Aluddin Palaguna bersama Forkopimda Wajo, Sekda Wajo, Armayani, Kepala OPD Pemprov Sulsel dan Kepala OPD Pemkab Wajo, Camat, Ketua TP PKK, Sitti Maryam, Ketua Organisasi Wanita serta ribuan santri, jamaah dan undangan lainnya.
Bupati Wajo, Amran Mahmud saat memberikan sambutan menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren (Ponpes) As’adiyah yang terus bersemangat dalam membangun peradaban dan SDM, khususnya anak-anak yang akan menjadi generasi-generasi masa depan di Bumi Lamaddukkelleng.
“Selamat Haul ke 73, Mari kita doakan Anre Gurutta H. Muhammmad As’ad agar selalu dalam curahan rahmat dari Allah SWT. Juga seluruh kelurga yang ditinggalkan untuk terus mengembangkan apa yang menjadi misi dan harapan Beliau,” ucapnya.
Ketua DPD PAN Wajo ini mengungkap bahwa Pemkab sudah membuat rekomendasi dan sudah mengawal bersama-sama untuk menjadikan AG H. Muhammad As’ad sebagai pahlawan nasional.
“Alhamdulillah, Bapak Pj. Gubernur juga menyampaikan kalau Beliau akan turut memberikan rekomendasi. Saya kira ini akan mempermudah dan mempercepat upaya kita mewujudkan AG H. Muhammad As’ad sebagai Pahlawan nasional,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga, Orang momor satu di Kabupaten Wajo ini mengatakan bahwa pembinaan dalam waktu kurang lebih 4 tahun selama kepemimpinannya, jumlah pondok tahfidz qur’an sudah sebanyak 76 dengan jumlah santri hampir tembus 4.000 anak yang sedang menghafal qur’an
“Kita doakan anak-anak kita ini akan menjadi hafidz-hafidz qur’an, sehingga 5 tahun yang akan datang menjadi hafidz30 jus dengan harapan 10 atau 20 tahun kita sudah menyiapkan generasi quran yang akan menjadi dokter, birokrat, pengusaha dan lainnya,” harapnya.
Sementara, Pj. Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan bahwa Haul AG. H. Muhammad As’ad ini hendaknya dijadikan momentum menggaungkan bahwa di Sulsel punya pesantren yang besar yang didirikan AG. H. Muhammad As’ad sebelum Indonesia Merdeka, yaitu tahun 1930.
“Ponpes As’adiyah ini harus kita besarkan, karena perkembagan Islam di Sulsel itu pusatnya di As’adiyah yang melahirkan ulama-ulama besar dan tokoh-tokoh agama yang dikenal di seantero Indonesia bahkan di Dunia,” ujarnya.
Bahtiar Baharuddin berharap agar semua bisa berupaya menjadikan As’adiyah ini sebagai pusat pengembangan islam, apalagi Ponpes As’adiyah ini punya ulama-ulama besar.
Sebagai Pj. Gubernur Sulsel, lanjutnya, Dia memastikan akan memberikan dukungan sepenuhnya dengan segenap tenaga dan pikiran untuk pengembangan As’adiyah.
“Ini tugas saya dan bupati Wajo serta jajaran Pemprov. Dalam waktu dekat ini akan memberikan dukungan yang bisa dilakukan, termasuk bagaimana kawasan pengembangan pertanian dan peternakan dan lainnya, sehingga pesantren ini menjadi pesantren percontohan. Disamping soal-soal keagamaan juga menjadi pengembangan bidang-bidang lainnya,”ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Ponpes As’adiyah, KH. Muhyiddin Tahir menyampaikan bahwa Pondok Pesantren As’adiyah didirikan pada tahun 1930. Jumlah guru sekitar 500 orang dan jumlah santri capai 6.500 orang.
“Cabang dari Ponpre As’adiya betebaran di Seluruh Indonesia bahkan ada di Luar Negeri. Bahkan rata rata Ponpes yang ada di Sulsel lahir dari rahim Ponpes As’adiyah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pembawa Hikmah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada kesempatan tersebut adalah Ketua Umum PP Ponpes As’adiyah, AG Prof Nasaruddin Umar.