PKBM Sipakatau Luncurkan Film 3D Berbahasa Bugis Pertama di Bone

PILARMEDIA.ID BONE – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sipakatau meluncurkan Film 3D berbahasa Bugis pertama bertajuk “Panre Ambo & Kawali” di Planet Cinema Bone, Jl. DR. Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone Sabtu (14/12/2024).

Lembaga pendidikan nonformal yang berpusat di Kabupaten Bone ini, berhasil meraih cipta karya pendokumentasian pengetahuan maestro yang merupakan agenda Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bekerjasama dengan LPDP melalui Program Dana Indonesiana.

Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Bone Andi Fajaruddin mengatakan, senang sekali hari ini saya bisa hadir dalam pemutaran perdana film animasi 3D pertama berbahasa bugis. menurutnya film itu merupakan inovasi dan langkah konkrit dalam merawat warisan leluhur kita.

“Apresiasi kepada sutradara sekaligus produser adinda Ichsan Hatib yang merupakan sosok krearif dan inovatif didalam pembuatan film ini. Adinda kita ini juga merupakan The founding ide PKBM sipakatau yang aktif dan memberikan kontribusi nyata didalam mengetaskan anak putus sekolah di bone” Jelasnya.

A. Fajaruddin yang juga Kadis Pendidikan bone ini mengungkap bahwa dirinya pernah mengajak Ichsan untuk membantu dan berklaborasi membangkitkan pendidikan di bone.

“Pernah saya memanggil adinda kita ini untuk membantu saya di dinas untuk membangkitkan pendidikan dibone. tetapi apa daya terkendala ditempat tugasnya yang tidak mau melepas andinda ihcsan. kendalanya masih itu – itu juga, kementerian tidak ingin melepas ASNnya. ternyata lima bulan lalu beliau memutuskan untuk mundur dari ASN” ungkapnya.

Di akhir sambutannya Pj. Sekda Fajaruddin berharap, film itu menjadi edukasi budaya serta mampu melahirkan panre ambo dari generasi muda dalam melestarikan warisan leluhur kita.

Sementara itu, Koordinator Program Creative Director film Ikhsan Hatib mengatakan , film ini merupakan hasil kolaborasi antara PKBM Sipakatau dan Sumange’ Animation Studio yang mengisahkan tentang pandai besi asal Desa Paccing, Kecamatan Awampone, Bone, Sulawesi Selatan. dimana film ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda melestarikan Budaya Lokal yang hanya ingin menjadi penggiat media sosial.

“Saat ini, sangat susah kita temui anak muda menempa (membuat kawali). rata-rata memilih menjadi influencer, tiktoker hingga youtubers. untungnya, masih ada satu panre (pandai besi) termuda bernama hendra. saat ini bisa dikatakan semua pandai besi di bone sudah berumur. siapa lagi yang ingin melestarikan budaya kalau bukan kita para generasi muda” ungkapnya.

Lebih lanjut Ikhsan mengatakan bahwa dirinya seorang ASN yang berkarir di Kementerian sebagai dosen di Universitas Negeri Semarang yang memilih mundur dan kembali mengabdikan diri ditanah kelahiran.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pj. Sekda Bone yang juga selaku Kepala Dinas Pendidikan, Asisten II Setda Bone, Kepala Dinas Kominfo Bone, Budayawan, Pemerhati Budaya, Tokoh Pemuda, Perwakilan UPT SMP & SMA sederajat dan tamu undangan lainnya. (*)