PILARMEDIA.ID, BONE — Kepala BNPT, Boy Rafli Amar meminta maaf usai beberkan data-data pesantren yang terafiliasi dengan terorisme. Namun hal itu bukanlah menyelesaikan substansi persoalan.
Mengeluarkan pernyataan dengan menyebut pesantren afiliasi ISIS melahirkan kegaduhan dan stigma, meski yang dimaksud bukan hal itu. Yang berkaitan dengan agama sangatlah sensitif. Apalagi kalau hanya isu belaka.
“Saya menyampaikan permohonan maaf karena penyebutan nama pondok pesantren diyakini melukai perasaan pengelola pondok, umat islam yang tentunya bukan maksud untuk itu,” kata Boy Rafli Amar, dikutip dari laman resmi MUI.
Meski begitu Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffadh (Pesantren Tuju-tuju Bone) meminta BNPT agar jangan hanya memperbaiki diksi bahasa saja agar tidak melukai hati ummat Islam. Melainkan penghapusan nama-nama pondok pesantren yang disebut afiliasi ISIS.
“Kami meminta peniadaan atau penghapusan atau pembersihan nama pesantren kami (Pesantren Darul Huffadh atau Pesantren 77). Kalau mau dicek atau pembujtian secara langsung, silakan ke pesantren kami,” tegas Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huffad, Ustaz Saad Said, Jumat (4/2/2022).
Sementara Direktris Ponpes Putri Darul Huffadh, Ustazah Sa’diyah Said menjabarkan soal pernyataan Kepala BNPT bahwa, hal tersebut belum penyelesaian, hanya perbaikan bahasa yang digunakan BNPT agar tidak memojokkan pesantren. Tapi tetap pemantauan akan terus ada sesuai nama yang dianggap ada hubungan dengan orang-orang yang terlibat dengan terorisme.
“Semua berbicara bahasa dan diksi kenyamanan saja, bukan bahas data pesantren atau penghapusan. Kata-kata Ketua BNPT harus dicermati,” ucapnya.
Perempuan yang gemar menjelajahi alam itu menambahkan, kata-kata Kepala BNPT hanya ditekankan pada diksi-diksi yang menyingung ummat Islam.
“Ini harus jadi warning bagi lembaga pesantren manapun, apabila ada oknum yang mungkin saja bisa mencemari nama pesantren,” sambungnya.
Sa’diyah menegaskan, siapapun yang mengatasnamakan pesantren, menjadikan kendaraan untuk dekat dengan masyarakat dan mengambil simpati, tetapi keluar dari asas pondok pesantren Darul Huffadh maka jangan pernah kaitkan dia dengan pondok pesantren ini.
“Silakan proses secara hukum untuk pribadinya, dia dan apa yang dia lakukan, tapi jangan menyangkut pautkan dengan pondok kami. Tolong Pak, hapuskan tudingan itu yang mengarah ke pencemaran nama baik pondok kami,” harapnya. (sad/jus)