PILARMEDIA.ID, BONE — Petani dan masyarakat di Desa Turucinnae, Kecamatan Lamuru sangat bersyukur dengan adanya pembangunan bendungan.
Meski, Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Permukaan yang dikerjakan oleh PT Atta Pratama belum rampung 100 persen. Petani di sekitar sudah bisa merasakan manfaatnya.
Salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Turucinnae, Ambo Sule mengatakan, pembangunan bendungan ini atas permintaan masyarakat sendiri, dan masyarakat mendukung sepenuhnya pembangunan ini.
“Tidak ada petani yang mengeluhkan itu. Karena memang kami yang minta. Kami merasa bersyukur atas hadirnya bendungan itu,” katanya Kamis (17/2/2022).
Sementara Kepala Desa Turucinnae, Andi Nurdin menuturkan, soal bendungan itu, awalnya anggarannya tidak pernah dikira kalau cukup untuk mengairi sawah, hanya saja memang dipaksakan.
“Tahap pertama sudah rampung sesuai perencanaan awal. Dan memang sudah direncanakan untuk mengairi sawah dianggaran berikutnya,” ucapnya.
Kata dia, kalau hanya dianggarkan satu kali memang dananya tidak bisa mencukupi untuk mengairi sawah. Kalau anggarannya ini tahun ada akan rampung 100 persen.
“Kalau bendungan ini tahap pertama sudah rampung, airnya saat ini baru sampai di perkebunan masyarakat. Memang perencanaan awalnya begitu,” sebutnya.
Nurdin menambahkan, tidak ada petani yang mengeluh, karena dasarnya nemang petani yang minta untuk ada itu bendungan. Bendungan ini bisa mengairi dua desa yakni Turucinnae dan Padaelo, karena pembuangannya lari ke cekdam. Dan airnya sangat bagus.
“Kalau musim kemarau memang tidak ada air, tetapi dihulunya tetap ada. Tidak pernah kering, tetap mengalir terus. Musim kemarau, musim hujan tetap lancar airnya. Bendungan itu baik-baik saja, tidak ada masalah,” bebernya.
Bahkan, Nurdin mengungkapkan selama pengerjaan bendungan ini kontraktor yang merugi. “Kontraktor di sini rugi sekitar Rp400 juta. Karena awalnya dikira penggalian tanah, tetapi yang ada penggalian batu. Itu hampir 70 persen. Asli rugi kasian itu kontraktornya,” ungkapnya. (just)