banner 728x250

Bebas beroperasi tambang galian C berpotensi membahayakan warga sekitar

BONE- Aktivitas tambang galian C di kabupaten bone kian merajalela salah satunya berada di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

 

Dari hasil investigas yang dilakukan tim yang terdiri dari beberapa media menemukan adanya sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan pemilik tambang.

 

Salah satunya lokasi aktifitas penambangan tersebut berada berdekatan dengan pemukiman penduduk. Bahkan ada rumah warga yang berada tepat di kaki gunung lokasi tambang.

 

Ketika batu material jatuh dari lokasi tambang berpotensi menimpa rumah warga. Selain itu pada musim hujan potensi longsor terjadi cukup besar. Dan berpotensi menimbun rumah penduduk yang berada di bawahnya

 

Tambang tersebut diduga beroperasi secara ilegal dan hanya mendapat persetujuan dari pemerintah setempat.

 

Dari informasi yang diperoleh, luas lokasi tambang di Desa Wollangi kurang lebih 48 hektar. Aktivitas tambang tersebut telah beroperasi sejak lima tahun terakhir. Tanpa memikirkan dampak lingkungan yang di timbulkan.

 

Tim sempat naik ke gunung lokasi tambang. Di sana terpantau alat berat yang saat itu tidak beroperasi, menurut keterangan penjaga, nanti beroperasi ketika ada pesanan dari sopir.

 

“Harga di sini satu truk timbunan Rp350 ribu. Sama semua harga tambang di Bone, itu belum sewa mobil yang mengantarkan ke tempat tujuan,” tukas seorang pria penjaga tambang berambut pirang saat ditemui tim, Sabtu (09/09/23)

 

Ia melanjutkan, pihaknya selaku penjaga di lokasi tambang telah memiliki beberapa langganan sopir untuk memesankan timbunan.

 

“Kalau mengenai harga pengantaran dia yang lebih tahu karena dia ini sopir mobil,” lanjut sambil menunjuk rekannya yang duduk di samping kanannya.

 

Pria berambut gonrong tersebut menyebut bahwa pemilik tambang bernama Pandi.

 

“Iye pak Pandi yang punya, bisa juga kita telepon langsung tanyakan harga,” imbuhnya.

 

Dia mengatakan, Kepala Desa Wollangi biasa datang ke area tambang meski hanya sesekali.

 

“Jarang datang, tapi biasaji,”tutupnya.

 

Sementara Kepala Desa Wollangi, Gusnaeni SP.d yang hendak dikonfirmasi mengatakan pihaknya tidak ada kaitan dengan tambang tersebut.

 

“Maaf kalau masah tambang tidak ada urusan saya, lansung miki kepemilik tambang dan pengelolanya,” ungkap

nya melalui pesan WhatsApp.