banner 728x250

Pj. Sekda Bone Hadiri Peringatan Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone

PILARMEDIA, BONE — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Santri Berdaya, Ekonomi Syariah Berjaya” yang berlangsung di Aula Pondok Pesantren Al Ikhlas, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, pada Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Bone yang diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone, H. A. Saharuddin, S.STP., M.Si., bersama jajaran OJK, para pengasuh pesantren, asatidz, serta ratusan santri peserta kegiatan.

Pj. Sekda Bone menyampaikan apresiasi atas inisiatif OJK yang turut mendorong penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan santri. Menurutnya, santri memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi umat dan berperan aktif dalam pembangunan nasional, khususnya di sektor keuangan syariah.

“Momentum Hari Santri tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap perjuangan para santri dalam sejarah bangsa, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk membangun kesadaran ekonomi berbasis syariah. Santri harus mampu menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi umat,” ujar H. A. Saharuddin dalam sambutannya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 87 persen penduduk Indonesia beragama Islam, menjadikan potensi ekonomi syariah sangat besar untuk dikembangkan. Hal ini juga tercermin di Sulawesi Selatan, di mana dari total penduduk 9,4 juta jiwa, sekitar 8,5 juta merupakan Muslim.

Meski demikian, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK tahun 2025 menunjukkan masih adanya kesenjangan antara pemahaman dan pemanfaatan produk keuangan syariah. Literasi keuangan syariah nasional tercatat sebesar 43,42 persen, sedangkan indeks inklusi keuangan syariah baru mencapai 13,47 persen.

Melalui kegiatan Hari Santri ini, OJK berharap dapat meningkatkan pemahaman santri terhadap keuangan syariah serta mendorong partisipasi aktif lembaga pesantren dalam memperkuat sistem ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.

Acara yang diikuti oleh sekitar 500 santri dan asatidz/asatidzah tersebut juga diisi dengan berbagai kegiatan edukatif dan motivatif seputar ekonomi dan keuangan syariah. (z/a)*