PILARMEDIA.ID, BONE — Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai menerapkan Universal Health Coverage (UHC). Pemkab Bone tidak ingin lagi mendengar keluhan soal masyarakat tidak terlayani.
“UHC per hari ini berlaku. Kami tidak mau dengar ada maayarakat tidak terlayani. Semua harus terlayani,” kata Sekda Bone Andi Islamuddin usai launching UHC di Baruga Lateya Riduni Rujab Bupati Bone, Kamis (26/1/2023).
Islamuddin mengatakan, pihaknya sudah mempertimbangkan kemampuan APBD dengan biaya Rp 115 miliar sudah mampu mengcover masyarakat Bone yang akan berobat. Dirinya memastikan semua masyarakat Bone akan terlayani di semua fasilitas kesehatan (faskes).
“Insyaallaah tidak ada lagi masyarakat Bone yang sakit tidak terlayani, semua akan terlayani. Apalagi kami masih simpan kuota 1.400 orang per bulan. Maksudnya, kalau misalnya ada yang tidak tercover dari 98.000 kami siapkan kuota 1.400 orang setiap bulan. Kami sudah menghitungnya, dan sudah mengcover seluruh masyarakat Bone,” sebutnya.
Islamuddin menjelaskan, UHC di Bone berbeda dengan daerah lain yakni, non cat off dalam artian langsung aktif di hari yang sama setelah Pemkab mendaftarkan. Kemudian bagi masyarakat yang butuh pelayanan masyarakat tidak perlu bergerak kiri kanan mengurus.
“Cukup duduk saja dilayani. Saya sudah sampaikan ke semua faskes seluruh petugas harus stand by 1×24 jam. Saya tidak mau dengar bahwa ada masyarakat yang mau berobat dan tidak dilayani. Kalau ada yang begitu ada sanksi minimal TPPnya tidak dibayarkan, dan memang sudah ada petugas yang stand by,” tegasnya.
Islamuddin menambahkan, UHC ini sudah ada kolaborasi antara Disdukcapil, Dinas Sosial, dan BPJS Kesehatan dengan seluruh faskes. Tujuannya memberikan kemudahan bagi masyarakat Bone.
“Ketika ada masyarakat yang tidak memiliki KTP, maka Disdukcapil harus turun ke lokasi melakukan perekaman lalu didorong ke dinas sosial untuk diverifikasi datanya. Dianggap lengkap langsung didorong ke BPJS,” jelasnya. (just)